Cerita Sex Ngentot Cucu yang Punya Kost

         Dunia Sex 69 - Saat itu aku mendapatkan pekerjaan yang mana aku ditugaskan si kota Surabaya, aku sungguh agak keberatan tapi gimana lagi mungkin rezekiku ada disini, setelah aku pikir rencananya mau beli rumah kecil kecilan disana tapi karena tabunganku belum cukup untuk itu jadi aku putuskan untuk kost di daerah situ yang dekat dengan kantor.

Akhirnya aku dapatkan tempat kost yang aku inginkan, perlu pembaca ketahui, nenek kostku mempunyai cucu perempuan yang saat itu masih berada dibawah bangku SMP, sebut saja namanya rere.

rere adalah sosok yang mengasyikkan jika dilihat, walaupun dia masih dibangku SMP, rere mempunyai bentuk tubuh yang montok dan setelah aku banding-bandingkan, rere mirip dengan seorang selebitris di Indonesia yang masih single sampai sekarang. Oya, sebelumnya namaku Fajar, 30 tahun seorang karyawan di salah satu perusahaan di Surabaya.

Singkat cerita, tanpa terasa 2 tahun sudah aku menjalani masa kostku dan karena aku termasuk orang yang supel, aku cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Dan karakter aku itu membuat rere yang semakin hari semakin ranum dan sexy, tergila-gila dengan aku.

Sampai suatu hari aku beranikan diri untuk mencium bibirnya, diluar dugaanku rere  membalas dengan buasnya. Sampai akhirnya aktivitas itu menjadi kegiatan rutin antara aku dengan rere , sepulang kantor atau memanfaatkan waktu-waktu sepi di kost-kostan.

Setiap melakukan hal itu, tanganku yang bandel juga tidak lupa menyelinap di balik CD nya dan sedikit menggesek-gesekan jari telunjukku di ujung clitorisnya. Dan walaupun aku hanya menggesekkan adik kecilku tetapi setiap aktivitas itu, aku selalu mencapai klimaks.

4 tahun ternyata waktu yang sedikit untuk menikmati hal itu. Sampai akhirnya aku harus keluar dari kost-kostan dan rere harus kuliah di kota dingin Malang.

Setelah sekian tahun lamanya aku tidak mendengar kabar tentang rere , di tahun 2001 aku iseng-iseng call rere di rumahnya dan walhasil dari obrolan pertama di telepon tersebut, aku dapatkan nomor phone dia di Malang dan juga dia memberikan nomor HP.Agen Poker Online

Akhirnya kita berdua sering kontak via telephone, walaupun aku sudah berstatus nggak bujang lagi, tetapi dia tetap saja bilang kalau masih sayang sama aku. Sampai akhirnya kita janjian untuk ketemu saat dia week end, karena setiap hari itu rere selalu rajin pulang ke Surabaya.

Pucuk ditunggu ulam pun tiba, dengan perasaan deg-degan akhirnya aku bertemu dengan sosok rere yang dulu masih lugu dan centil, sekarang tumbuh menjadi gadis yang sexy, sintal dengan ukuran bra 34. Waw, semakin aku menelan ludah setiap melihat tubuhnya yang sexy.

“Mas Fajar, gimana khabarnya,” tanya rere merusak pikiranku yang jorok.

“Ee.. baik, bagaimana dengan kamu?” jawabku gugup.

Kita berdua bercerita panjang lebar setelah sekaian lama nggak ketemu, Sampai akhirnya aku harus antar dia balik ke rumahnya di sUrabaya.

“En, kamu sudah punya pacar..?” tanyaku.

“Lagi blank nih Mas.. ” jawab Endha tangkas

“O yah, kamu masih inget nggak saat aku ajarin kamu berciuman dulu?” godaku.

“Ihh, Mas Fajar emang bandel kok,” sambil mencubit lenganku.

“Aow..,” aku meringis kesakitan.

“Kamu mau nggak kalau aku terusin pelajarannya,” tanyaku sekali lagi.

“Mau aja asal Mas yang ajarin,” jawaban rere membuat aku merinding.

Setelah kita bercanda dan bercerita panjang lebar, akhirnya aku menawarkan diri untuk ketemu minggu depannya lagi.

“rere , minggu depan ketemu lagi yuk,” ajakku.

“Boleh deh Mas..,” jawab rere dengan ceria.

“Tapi nginep ya di hotel?” godaku.

“Lho ngapain?” rere balas bertanya.

“Katanya mau lanjutin pelajarannya..” aku mencoba memancing .

“Nakaall Mas Fajar.. nih.”

Tanpa terasa akhirnya rere harus turun di dekat rumahnya.

“Ma kasih ya Mas, sampai ketemu minggu depan,” sambil pamit rere mengecup pipiku. Alamak, darah mudaku bergejolak menerima sentuhan bibirnya yang mungil.

Aku perhatikan lenggak-lenggok pinggulnya meninggalkan mobil starletku, sembari aku membayangkan seandainya aku bisa menikmati tubuh kamu rere , duh betapa bahagainya diriku.

Satu minggu tanpa terasa aku lewatin, sampailah aku ketemu dengan rere . Kali ini aku sudah booking hotel berbintang di pinggiran kota untuk satu malam. Tepat pukul 16.30, sepulang kantor aku bergegas mengemasi pekerjaan aku dan meluncur di tempat yang sudah kita sepakati bersama.

Bulu kudukku merinding saat dia memasuki mobilku, parfumnya yang harum sontak menggugah saraf kelaki-lakianku.

Tanpa pikir panjang, aku segera meluncur menuju hotel yang sudah aku booking sehari sebelumnya. Jujur saja, buat rere ini adalah hal yang pertama masuk di hotel, sehingga dia sedikit kaku untuk lingkungan yang ada. Setelah chek ni, aku bergegas menuju lift untuk langsung ke kamar.

“Mas, aku mau mandi dulu ya..?” pinta rere .

“Oke silahkan, apa mau aku mandiin,” godaku.

“Nggak ah, nakal Mas Fajar nih..” sambil menjawab seperti itu, rere bergegas menuju kamar mandi, dengan dibalut sehelai handuk, rere  berjalan gontai menuju kamar mandi.

Mataku benar-benar tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh rere yang benar-benar menggairahkan. Pikiranku melayang saat membayangkan kemolekan tubuhnya.Agen Domino 99

20 menit berikutnya rere keluar kamar mandi dengan menggunakan gaun tidur yang tipis, hingga membuat darah sex aku naik ke ubun-ubun. Akan tetapi aku berusaha mengendalikan gejolak nafsuku di depan rere karena memang di depan dia, aku adalah figur seorang kakak yang baik.

“O ya rere , kamu mau makan apa sekalian pesannya,” tanyaku untuk menutupi gejolak bathinku.

“Terserah Mas deh,” jawabnya.

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul 20.15 menit dan tanpa terasa kami sudah bercerita panjang lebar, untuk sekedar melepas kangen. Kita berdua bercengkrama, bercanda cerita tentang apapun, sampai akhirnya..

“En, kamu serius mau lanjutin pelajarannya,” tanyaku serius.

“He eh Mas Fajar,” jawabnya.

“rere ..” aku tidak meneruskan pertanyaanku karena dengan cepat aku langsung menyerbu bibir rere yang mungil.

“Mas..” rere mendesah sambil memeluk badanku erat, tangannya yang bandel mulai meraba daerah sensitifku, sesekali memainkan rambutku. rere mengelus kudukku sehingga membuat aku terangsang hebat.

Lidah rere yang nakal, sesekali mengimbangi lidahku yag menjelajah seluruh bibirnya. Jemariku mulai bergerilya untuk melepas pengait BH rere . Pengait BH nya terlepas,

“Mas.. kamu memang guru yang baik,” sambil aku benamkan dalam-dalam wajahku dalam belahan payudaranya yang montok.

Sekitar 15 aku bercumbu dengan rere , aku semakin penasaran dengan apa yang ada dibalik CD nya. Dengan perlahan aku mulai berusaha membuka CD yang dikenakan oleh rere dan kegiatan aku semakin mudah karena rere berusaha mengangkat pantatnya sehingga memudahkan aku untuk mempreteli CD nya.

Alamak! bulu yang tumbuh masih halus sekali dan baunya wow.. ranum sekali segar, tanpa berpikir panjang aku segera membuka kedua pahanya dan mengunci dengan lenganku sehingga vagina rere yang masih merah terpampang jelas didepan mataku. Dengan usapan halus, lidahku yang bandel mulai menjelajahi setiap mm permukaan vagina rere .

“Oh.. Mas Fajar.. asyik sekali Mas.. ughh,” rintih rere saat lidahku mulai nakal menguak lubang surganya. Tubuh rere seperti cacing kepanasan menerima setiapa jilatan lidahku, hisapan lidahku dan sesekali mengangkat pantatnya saat lidahku masuk dalam-dalam lubang vaginanya. Sesekali tangannya meremas rambutku yang sedikit gondrong, dan hal itu membuat gairahku semakin naik.

“Mas Fajar.. enak sekali Mas.. oh.. kenapa nggak dulu-dulu Mas,” rengek rere sambil melihat lidahku sedang mengerjai vaginanya. Clitorisnya yang semakin membesar memudahkanku untuk membuat rere melayang. Ternyata rere type orang yang mudah orgasme terbukti 15 menit pertama dia mengerang sambil menaik turunkan pantatnya.

“Mas.. Mas Fajar, rere kebelet pipis Mas.. aduh,” rintih Enda.

“Pipis aja sayang di mulut Mas..” jawabku.

“Mas.. aduh.. rere nggak kuat..” rere menjerit lirih sambil menggapitkan kedua pahanya di kepalaku. Dengan cekatan aku langsung membuka lebar mulutku dan cairan yang keluar begitu banyak sehingga aku merasakan minum air putih.

“Aduh Mas Fajar.. sudah sayang.. uh.. nikmat sekali Mas, kamu memang pandai dalam bercinta aakhh..” kata rere . Aku tidak mendengar kan rintihannya, karena aku berkonsentrasi untuk ronde berikutnya karena aku ingin rere merasakan nikmatnya bercinta dengan aku.

Setelah cairan yang keluar aku berihkan dengan cara aku jilatin, rere kembali terangsang saat clitorisnya aku gesek dengan batang kemaluanku.

“Wow.. panjang sekali Mas Fajar.. aku suka banget.”

rere mulai menjilati dan mengulum batang kemaluanku, sepertinya dia sangat pandai mengoral cowok.

“Aakhh.. rere .. kamu pinter tuh,” erangku.

rere tidak menjawab pujianku, dia semakin lahap menelan dan mengulum serta meghisap penisku, aku merem melek setiap penisku masuk dalam mulutnya.

Dasar aku, dengan kecepatan yang tidak diduga, aku langsung meraih selangkangan rere sehingga posisi kamu menjadi 69. Kita berdua saling membuat rangsangan pada daerah-daerah yang sensitif.
Tidak selang berapa lama,

“Mmm, Mas Fajar.. aku.. pipis lagi.. oh..” rere menggelepar kedua kalinya menerima serangan lidahku dan aku tidak tinggal diam, segera aku membalikan tubuh rere dihadapanku dan,

“rere kamu masih virgin?” tanyaku.

“Mungkin sudah tidak Mas,?” jawab rere .

Aku sedikit kaget sembari bertanya, “Siapa yang lakukan pertama?”

“Aku pernah jatuh Mas, terus ngeluarin darah.”

Sambil membisikna kata mesra, aku berusaha mencari lubang untuk adik kecilku yang sudah mulai menegang 7 kali lipat dari biasanya. Dengan bantuan sisa cairan yang masih ada di sekitar vagina rere , penisku mulai mencari lubangnya dan bless.

“Mas Fajar.. enak sekali sayang.”

rere  membantu mempermudah aku untuk memasukan penisku, sambil mendekap tubuhku, dia mulai memutar pinggulnya, sehingga penisku terasa ada yang memijit.

“Ooh.. Mas Fajar, kenapa tidak dari dulu kau berikan kenikmatan ini padaku..” rere berkelenjotan menerima sodokan penisku.

“Crek crekk crek” penisku keluar masuk dalam lubang vaginanya yang sudah mulai becek dan basah kuyup.

“Mas.. rere , pipis lagi.. ahh..” rere menjerit panjang saat orgasme yang ketiga diraihnya.

Aku sudah tidak mempedulikan keadaan dia yang masih lemas setelah 3 kali orgasme, aku langsung membalik tubuh rere sehingga posisi rere sekarang seperti doggi style. Dengan leluasa aku bisa mengentot rere dari belakang dengan keringat bercucuran.

“Mas.. kamu memang jago.. ooh.. uughh..” rere merintih saat penisku masuk semua sampai pangkal batang kemaluanku.

Tangannya yang halus hanya bisa mencengkeran seprei hotel saat menahan kenikmatan yang aku berikan. Pikiranku hanya satu, aku harus bisa memberikan kepuasan yang abadi untuk rere , sehingga kalau dia butuh lagi pasti mencariku.

45 menit sudah pergumulan ini terjadi, entah berapa kali sudah rere orgasme. Sampai akhirnya aku sendiri sudah merasakan klimaks sudah di ubun-ubun.

“rere .. Mas mau keluar nih..,” rintihku. .Sahabat QQ

“Iya Mas, jangan dikeluarin didalam ya Mas..,” pinta rere .

“Iyaa.. sayang.. duh, tubuh kamu benar-benar montok sayang.. uughh.”

Aku merintih saat dia mulai meggoyang untuk ke sekian kalinya, gila gadis muda yang dulu aku kenal masih lugu, sekarang sudah menjadi pasanganku untuk bercinta.

“rere .. ohh Mas keluar..,” secepat kilat aku mencabut penisku dan mengarahkan ke mulut rere .

“Aowww..” spermaku muncrat diwajah rere . rere menjilati penisku dengn lahap sampai tidak tesisa sedikitpun spermaku yang keluar.

“Mas, kamu memang guru jempolan.. aku sudah 9 kali orgasme, Mas Fajar baru sekali.. kamu hebat Mas,” cerita rere .

“Kamu suka sayang,” tanyaku.

“Suka banget, kamu maukan selalu berikan kenikmatan itu untukku?” balas rere bertanya.

“Iya sayang, aku janji memberikan kenikmatan itu.”

rere memelukku dan membimbing aku untuk ke kamar mandi, dan dalam kamar mandipun aku juga melakukan lagi sampai pukul 3 dini hari. Sangat romantis bercinta dengan mantan anak ibu kost, karena dia juga baru pertama ini mengalami orgasme yang luar biasa dan sampai sekarang aku masih kontak-kontak sama dia, tepatnya saat dia butuh, aku segera atur jadwalku.