murniaduq Cerita Seks Kisah Pelacur Yang Mengambil Pejakaku

Cerita Seks Kisah Pelacur Yang Mengambil Pejakaku

   Ceritapositif21 -  Setelah sejak siang hari bekerja mengangkut beras kekios tempatnya bekerja Udin nangkring bersama beberapa kuli yang lain. Sudah dua hari anak

Cerita Seks Kisah Pelacur Yang Mengambil Pejakaku

kampung yang baru 16 tahun itu bekerja. Badannya cukup berisi karena sudah biasa bekerja di sawah membantu bapaknya di kampung. Saat

Panceklik dia mencoba mencari tambahan ke kota “X”, dan mendapat pekerjaan di kios beras pak Nurdin. Saat asik melihat kuli lain yang sedang

main kartu datang beberapa perempuan yang biasa mangkal disitu dan melayani birahi para kuli dengan bayaran yang memang “murah”, untuk

ukuran orang gedean. Seperti biasa dengan suara yang sedikit keras mereka menggoda para kuli itu

“Wah neng lagi bokek euy, kalo boleh ngutang mah akang mau”, kata salah seorang diantara mereka. “Wah emang warung nasi, kalo mau maen ya

bayar dulu tidak bisa ngutang atuh”, perempuan muda yang bernama Neneng itu menjawab. Neneng tidak terlalu cantik, badannya bahenol usiannya

sudah kepala tiga, janda ditinggal kabur suaminya, “Eh kang itu siapa, anak baru ya?”, kata Neneng saat melihat Udin yang sedikit keheranan melihat

kedatangannya. “iya masih ingusan, dari Garut baru dua hari disini”, Neneng tersenyum genit dan mendekati Udin yang dari tadi melihatnya.

“kenapa jang kok kayak tidak pernah liat perempuan aja” “Ah enggak teh”, Udin menjawab dengan malu-malu. “Wah neng anak kecil belon bisa apa-

apa mendingan sama saya saja” “Apa ngutang tidak sudi, mendingan sama barang baru masih orisinil kan asik dapet perjaka, ayo jang ikut saya saja

kan bisa ngobrol berdua dari pada di sini sama mereka.” “Awas jang jangan kena di rayu entar kena sipilis kamu” “Eh jangan suka nakutin orang ya

saya mah rajin ke dokter nggak bakalan kena sipilis udah disuntik tau”, sambil mengacungkan tinjunya Neneng memaki para kuli itu dengan sedikit

marah. Udin agak rikuh juga karena Neneng menggandeng tangannya, kemudian mereka berdua ngobrol dengan SahabatQQ

disalah satu warung kopi. “Jang mau nemenin saya gak, tidak usah bayar lah ya…, sekarang kamu anterin saya pulang ayo, ntar saya kasih sesuatu

yang enak pisan, mau kan…” Udin cuma bisa tersenyum dan mengangguk perlahan. Kemudian mereka berjalan berdua menyusuri gang di belakang

pasar menuju ke rumah  Neneng yang kebetulan dekat dengan pasar. Sampai dirumah Neneng kemudian menyuruh Udin masuk dan kemudian

mengunci pintu, Udin sedikit  keheranan. “ayo atuh jangan malu-malu, nggak apa-apa disini mah sudah biasa kayak gini sini”, Kata Neneng. “Aku

ngerti kok kamu belum pernah  makanya mau saya ajarin mau kan”, kata Neneng sambil membelai dada Udin yang bidang.Udin hanya diam

gemetaran, tidak tahu harus berbuat apa  kepalanya mengangguk perlahan. “Baju kamu dibuka aja ya”, kata Neneng sambil menarik kaos yang

dipakai Udin, dan kemudian dia membuka risleting celana yang dipakai Udin. Dengan bernafsu Neneng mencium bibir Udin yang kebingungan

diperlakukan seperti ini, namun karena godaan Neneng Udin juga mulai terbakar birahi. Neneng mendorong Udin ketempat tidur sehingga Udin

jatuh terlentang diatas tempat tidur, kemudian Neneng menarik celana Udin sehingga anak itu bugil. Kontol Udin sudah berdiri dan dengan refleks

dia menutupi kontolnya itu. Neneng hanya tersenyum melihatnya. “Wah sama saya sih nggak usah malu-malu udah sering lihat yang kayak gitu..”

Kemudian Neneng membuka bajunya, Udin makin salah tingkah melihat ada wanita yang bugil didepan dia. Kemudian neneng naik ke tempat tidur



dan menciumi bibir, dada dan menggigit puting uding. “ahhh aduh geli teh”, Udin mendesah kegelian diperlakukan seperti itu

“Sekarang aja ya  dimasukin sama teteh.” Neneng memengang kontol Udin dan mengarahkannya ke memeknya. Udin melihatnya masih dengan

badan gemetaran. “akhhh…” Udin mendesah saat kontolnya masuk kedalam memek Neneng, matanya terpejam menikmati sensasi yang baru dia

rasakan di kontolnya. “akhh…sss enak kan Din,” Neneng bergerak naik turun sambil meremas-remas susunya. Udin merem-melek menikmati

goyangan Neneng, kontolnya  serasa dipijat dan disedot di dalam memek Neneng, kemudian pantatnya mulai naik turun mengikuti gerakan Neneng

dan tangannya meremas- remas seprei, baru saat Neneng membimbing tangannya ke susu Neneng “Remas Din… Aakhh”. Udin meremas-remas susu

neneng, dan saat susu itu disodorkan kemulutnya Udin mulai mengemutnya persis seperti masih bayi, tapi kemudian berhenti saat Neneng

menegakkan badannya.Neneng masih asik menggoyang pantatnya dan tangannya meremas-remas dada Udin. Udin mulai gelisah tangannya kadang

Cerita Seks Kisah Pelacur Yang Mengambil Pejakaku

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

meremas susu, kadang meremas seprei dan kadang memegang pinggang Neneng seolah-olah mengatur agar neneng menekan sedalam mungkin.

“Aduh… teh… Aakh”,Udin mendesah, bicaranya mulai ngaco, nafasnya mulai memburu dan badannya mulai kejang, kepalanya mendongkak keatas,

matanya terpejam dan pantatnya mengangkat naik dan crot…crot…crot… Entah berapa kali semburan yang keluar dari kontolnya dan akhirnya Udin

terkulai lemas. “Yaaa kan teteh belum, tapi tidak apa-apa istirahat dulu aja ya”, kata Neneng dengan nada sedikit kecewa, mereka tidur sambil

berpelukan. Saat pagi hari Ujang bangun dan melihat Neneng yang tidur terlentang, dia melihat perempuan itu masih telanjang dan tertarik saat

melihat gundukan daging yang ditumbuhi rambut halus, kemudian dia mulai meraba memek Neneng. Saat Neneng merasakan memeknya ada yang

mengusap-usap dia terbangun melihat Udin tersenyum dan membiarkan Udin memperlakukannya seperti itu. Udin kemudian naik ke atas tubuh

Neneng menindihnya dan mengarahkan kontolnya ke memek Neneng lalu menekannya. “Akh ngeh” “Enak kan Din Tekan yang dalem din.. Akhh…”

Udin menggerakkan pantatnya maju mundur dan Neneng Menggoyangkan pinggulnya mengikuti gerakan maju mundur pantat Udin. Hanya desahan

yang terdengan dari mulut mereka berdua. “aduh din…terus… Akh.. Yaaa terus din yang kerasss akhh din yeah terus akhh”

Akh teh udin mau keluarehh akh teh… sss.. Akkkh…ngahouch…” “Teteh dateng din akh…din… Aouchhh…”

Badan mereka berdua menegang, Neneng mengangkat tinggi-tinggi pantat dan dadanya, sedangkan Udin seperti busur panah, pantanya menekan

memek Neneng dan tangannya meremas seprei dan sesaat kemudian mereka terkulai lemas. Kepala Udin rebahan di susu Neneng dan kemudian Agen Domino99

tidur terlentang di sisi Neneng. Beberapa saat kemudian. “Din yang tadi gratis tapi kalo mau teteh bersihin sekalian Udin harus bayar yah murah kok

cuman 20000 aja.” Udin hanya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Neneng mulai menjilati seluruh badan Udin dada Udin kemudian turun

kebawah. Saat sampai di kontol Udin Neneng menjilati kepala kontoln Udin yang masih sedikit tersisa spermanya yang mulai kering, dan kemudian

mengulumnya. “akh…teh..sss… Aduh..geli… Akhh…”, Udin mendesah dan badannya gemetaran, da kontolnya mulai mengeras lagi.

Neneng terus mengulum kontol Udin sambil mengocoknya. Udin menggerakkan pantatnya naik turun. “akhh…teh…teehhhh ouch…”

Sperma Udin muncart dimulut Neneng dan sebagian meler keluar dan membasahi kontolnya. Neneng menelan semuanya dan kemudian menjilati

sisa-sisa sperma Udin sampai bersih. Setelah mandi Udin membayar uang seperti yang telah dijanjikannya dan kembali pergi ke pasar.

“Din, kamu baru berapa hari kerja disini udah kesiangan, saya tahu kamu kemana, kalo nurut sama bapak mah kamu teh jangan terpengaruh sama

perempuan kayak gitu ntar kena penyakit bahaya kan”, Pak Nurdin menasehati Udin

Udin hanya diam tanpa komentar apa-apa. Tapi karena terlanjur ketagihan Udin sering pergi bersama Neneng dan tanpa disadarinya dia ketularan



penyakit dan saat akan berobat Udin tidak mampu menebus obatnya karena uangnya sudah habis untuk mebayar Neneng dan kemudian dia pulang

ke kampung dengan perasaan malu yang teramat sangat

Post a Comment

0 Comments