murniaduq Cerita Seks Terbaru Ngintip Tante Lagi Colmek

Cerita Seks Terbaru Ngintip Tante Lagi Colmek

    Ceritapositif21 - Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya Ninik. Tinggi

Cerita Seks Terbaru Ngintip Tante Lagi Colmek

badan 168, payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan

tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau. Oh ya, tante Ninik mempunyai dua anak perempuan Dini dan Fifi. Dini sudah kelas 2

SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165. Sedangkan Fifi mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168

dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fifi aku merasa seperti berada di sebuah harem. Tiga wanita cantik dan seksi yang suka memakai

baju-baju transparan kalau di rumah. Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas

luar pulau untuk 5 hari. Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ninik. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya.

Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dini dan Fifi masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Ninik belum berangkat kerja.

“Met pagi semua” aku ucapkan sapaan seperti biasanya. “Pagi, Mas Firman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Fifi membalas

sapaanku. “Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga. “Fir, kamu antar Dini dan Fifi ke sekolah ya. Tante belum

mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur tante menyuruh aku. “OK Tante” jawabku singkat

“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil. Iya lho, Dini dan Fifi memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta

diantar. “Daag Mas Firman, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan. Selesai sudah tugasku mengantar untuk

hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Ninik. Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya.

Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik

air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci

yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci.

Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ninik tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat

agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ninik sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-

gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan

Terdengar suara desahan lirih, “Hmm, ohh, arhh”. Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang

ditancapkan ke vagina. Rupanya tante Ninik ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya.

Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ninik, SahabatQQ

membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ninik berhubungan badan denganku. “Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan

celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Ninik mengagetkan aku.

“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Ninik sambil masuk kamar

Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di

rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur. “Hmm.. geli ah” Aku

terbangun dan terkejut, karena tante Ninik sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung. “Waduh, maafin tante

ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%. “Tante minta

ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit. Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku

tanya kenapa dia tidak masuk kerja. “Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga

celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante terus saja nyerocos untuk

menjelaskan kelakuannya. “Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku

sekenanya. “Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah. “Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?”

agak takut juga aku kalau dia marah.Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante.

Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis

putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang

tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah

“Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya.



“Emm.., nggak kok tante. Maafin Firman ya.” Aku semakin salah tingkah. “Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik

keheranan.“Maksud Firman, nggak salahkan kalau Firman pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh

di atas tubuhku.Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.“Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir.” tante Ninik merengek perlahan.

“Hmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya. Rok yang menjadi

penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas

tubuh tante Ninik. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan

rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras. “Hmm, boleh juga

nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya. “Ya sudah dibuka saja tante.

pintaku. Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum. “Wah, rupanya tante punya Mr. P lain

yang lebih gedhe.” Gila tante Ninik ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD. Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan

sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku,

dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya. “Tante.. ngapain berhenti?” aku

beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya. “Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante

merespon pertanyaanku. “Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.

Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm. Situs PKV Judi Online

“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.

Cerita Seks Terbaru Ngintip Tante Lagi Colmek


“Hmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P. Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai

pangkal Mr. P “Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau. Lalu aku tarik kepala tante Ninik sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman

lagi dengan ganasnya. Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik.

Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk

di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga. “Ayo Fir, gantian

kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya. “OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup

vagina tante yang bersih. “Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku. “Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir..

yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur. Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik.

“Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras. “Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.

Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.

“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?”

dengan manja tante memeluk tubuhku. “Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri

“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas. Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya

mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.

“Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari

Mr.Pku. Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Agen Domino99

Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan

kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku

berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya. Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr.

P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan. “Tante siap ya, aku

mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante. “Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya

memasukkan Mr. P. Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya. Lalu perlahan

aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat

enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru. “Fir, kok

rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan. “Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga

merasa enak” Aku membalas omongan tante. Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante

“Ahh..” kami berdua melenguh. Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia

menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih

kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik. “Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin

menambah rangsangan. Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras “Ahh.. Fir tante nyampai lagi”

Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku. Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih

menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian

aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P. “Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante. “Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi

nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun. Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante aku nyampai”. “Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau. Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan

semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra. “Fir, kamu hebat.” puji tante Ninik.

“Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya. “Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.



“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya

“Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu

kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi

Post a Comment

0 Comments